Senin, 07 November 2016

puisi "diam"




DIAM !!
(karya : Firda Deska A.)


Diam !!
Jika kau memang harus membungkam
Diam !!
Jika kau bersua hanya untuk menyela
Diam !!
Jika kau tak tau apa-apa
Dan hanya merusak suasana
Diam !!
Jika itu lebih baik
Maka diam dan jangan pernah berbicara.

puisi "aku mencintaimu"



Aku Mencintaimu
(Karya : Firda Deska A.)

Saat putik bunga meneteskan embun
Saat matahari pagi mulai bersinar dan tersenyum kepada bumi
Saat burung-burung berkicauan berkejaran dari padi ke padi
Aku masih termenung dalam gembiranya pagi
Menatap luas hamparan bumi
Lewat celah kaca yang terbuka
Aku termenung akan satu kalimat
“Aku mencintaimu”
Kalimat yang sampai saat ini tak pernah ku mengerti
Apa arti cinta bagimu
Dan apa arti cinta bagiku
Aku mengira bahwa kalimat itu adalah sebuah kiasan
Yang berarti menjaga dan melindungi
Aku mengira bahwa cintamu dan cintaku itu sama
Tak berbeda, karna kita tlah berjanji untuk setia
Tapi hari ini, cinta membuat ku mengerti
Bahwa cintaku dan cintamu berbeda
Sebuah kalimat
“Aku mencintaimu”
Yang kau ucapkan dan kau jadikan alasan
Untuk menodai cinta itu sendiri
Hari ini, aku mengerti
Bahwa cintamu adalah sebuah dosa
Yang menenggelamkan ku dalam jurang derita.

Kamis, 03 November 2016

puisi "Dia,..."

Dia,...
(karya : Firda Deska A.)

seperti harimau,
jika tertekan ia menyerang.
seperti kupu-kupu,
bila malu ia berlalu.
seperti mawar berduri,
bila disentuh ia menyakiti..
namun kini ia telah layu
telah mati bagai ditelan bumi.
 tak ada satupun lagi puisi
yang tertulis untuk sang bidadari
ia terlupakan dan seakan hilang dari dunia ini
dulu ia bagai putri
pemberani dan bijaksana
tapi kini ia telah mati
jiwanya telah pergi.
tinggal seonggok daging
bagaikan bangkai dipinggir jalan
tak ada yang memperdulikan
tak ada yang menghiraukan
kini sang putri bidadari telah terlupakan
jasanya tak akan lagi dikenang
karna perjuangan tlah terganti oleh uang
Dia,..
sang pejuang diri manusiawi,
kini sudah tak lagi berarti.,..

Rabu, 02 November 2016

makalah "periode bayi usia 0-2tahun"



Periode Bayi Usia 0-2 Tahun

Disusun Oleh :
Ellyana Agustina
Firda Deska Asnawinda
Mutia Henita Sari
Nurhayati
Dosen Pengampu :
Khoiriya Ulfah,M.A

 
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Raden Intan Lampung
Prodi Psikologi Islam
Fakultas Ushuluddin
2014/2015


Kata Pengantar

Dengan menghaturkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Periode bayi 0-2 tahun”ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena pengetahuan penulis yang sangat terbatas. Penyusunan Makalah  ini tidak mudah menyelesaikannya dan banyak yang telah membantu, untuk itu Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih terutama kepada :
1)      Rekan-rekan mahasiswa - mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Lampung Fakultas Ushuluddin, Prodi Psikologi Islam.
2)      Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan mositral maupun material.
3)      Semua pihak yang banyak membantu, yang tidak dapat penulis jelaskan secara rinci.
Penulis juga berharap mudah-mudahan Makalah  ini bermanfaat bagi Penulis pribadi  khususnya dan pembaca umumnya sehingga akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.



Akhirnya Penulis mengucapkan selamat membaca Makalah  yang amat sederhana ini.





Bandar Lampung,       Maret 2015


                                                                                                Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masa bayi merupakan masa yang dasar bagi pembentukan kepribadian, perilaku, dan sistem tubuh yang terjadi pada saat bayi tersebut baru dilahirkan ataupun untuk perkembangan bayi yang selanjutnya. Pada masa bayi terjadi perkembangan dan pertumbuhan bayi dibantu oleh manusia ataupun pengasuh bayi. Banyak diantara bayi yang baru lahir berwarna merah muda. Hal tersebut disebabkan oleh kulit mereka yang tipis sehingga hanya menutupi kapiler yang merupakan tempat darah mengalir.
Bayi yang baru lahir dan sehat, dengan cepat akan belajar menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya, dan melakukan tugas-tugas perkembangan tertentu. Dalam makalah ini perkembangan dan pertumbuhan bayi akan dibahas, yang meliputi aspek-aspek apa saja yang berkembang dalam masa bayi, ukuran bayi ketika baru saja dilahirkan dan lain-lain.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan masa bayi ?
2.      Bagaimana aspek-aspek yang berkembang dalam perkembangan masa bayi ?
3.      Apa peran lingkungan terhadap perkembangan bayi ?
4.      Bagaimana cara membantu perkembangn bayi ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian masa bayi
2.      Menjelaskan aspek-aspek yang berkembang dalam perkembangan masa bayi
3.      Menjelaskan peran lingkungan terhadap perkembangan bayi
4.      Menjelaskan cara-cara yang dapat membantu perkembangan bayi.



 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Pengertian Masa Bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Pada masa bayi banyak pola prilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi baru lahir.
Masa bayi disebut juga :
-          Masa dasar yang sesungguhnya
-          Masa dimana perubahan dan perubahan berjalan pesat
-          Masa berkurangnya ketergantungan
-          Masa meningkatnya individualitas
-          Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
-          Masa yang menarik
-          Masa permulaan kreativitas
-          Masa berbahaya.
2.2 ­­­­­­­Aspek-aspek yang berkembang pada masa bayi
2.2.1 Devinisi perkembangan
            Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu, menuju kedewasaan.
Perkembangan dapat diartikan pula sebagai: proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan dalam perwujudan proses aktif-menjadi secara continu. Dalam pengertian sempit perkembangan bisa disebut sebagai “proses pematangan fungsi-fungsi yang non fisik.”[1]
Perkembangan anak sering kali diibaratkan dengan mekar-berkembangnya kuncup bunga yang belum ada gunanya : yang kemudian mekar membesar jadi sekuntum bunga,harum baunya, dan berwarna indah. Sekarang bunga berubah jadi berguna dan mempunyai daya tarik bagi binatang-binatang serangga tertentu. Tidak lama kemudian bunga ini menjadi benih. Maka sesuai dengan pendapat diatas,seorang bayi itu belum mempunyai daya dan belum “berguna” (belum mempunyai nilai pragmatis). Lama kelamaan ia menjadi anak muda dan jadi dewasa yang berdaya dan dapat melaksanakan sesuatu usaha. Juga menjadi berguna, sebab bisa bekerja dan mendatangkan hasil atau mata pencaharian.
Sepintas lalu memang ada persamaan lahiriah dari gejala perkembangan anak dan kuncup bunga. Perbedaan penting dalam hal ini ialah: perkembangan bunga adalah akibat dari pertumbuhan organis yang berlangsung mekanis-otomatis. Contohnya : jika cahaya matahari cukup, air dan makanan ada, serta hawa udara baik, bunga akan mekar dengan sendirinya.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara meka-oto-matis. Sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:
1.      Faktor herediter (warisan sejak lahir, bawaan)
2.      Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan
3.      Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
4.      Aktivitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri
2.2.2  Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, kuhlen dan thompson (hurlock 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi 4 aspek, yaitu :
(1)    Sistem saraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
(2)   Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
(3)   Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkahlaku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
(4)   Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.

Sistem tubuh
Sebelum lahir, sirkulasi darah,pernapasan, makanan, pembuanagn kotoran, dan regulasi suhu dilaksanakan melalui tubuh ibu. Janin dan si ibu memiliki sistem sirkulasi dan detak jantung yang berbeda. Darah janin dibersihkan melalui tali pusar yang akan membawa darah “bekas” ke plasenta dan kembali dengan suplai yang segar. Setelah lahir, sistem sirkulasi bayi harus beroperasi seorang diri. Detak jantung si bayi sangat cepat dan tidak teratur. Darahnya juga tidak stabil sampai hari ke-10 setelah kelahirannya.
Janin mendapatkan oksigen melalui tali pusarnya yang juga merupakan tempat penyaluran karbondioksida. Seorang bayi yang baru lahir membutuhkan oksigen jauh lebih banyak dari pada sebelumnya dan sekarang harus mendapatkan sendiri. Sebagian besar bayi mulai bernafas segera setelah mereka tersentuh udara. Apabila seorang bayi tidak bernafas lebih dari 5 menit, maka ia akan menderita kerusakan otak permanen yang disebabkan oleh anoxia (kekurangan oksigen). Karena paru-paru seorang bayi harus berukuran 1/10 orang dewasa, maka mereka sangat rentan terhadap masalah pernafasan.
Ketika lahir, seorang bayi menyedot untuk mendapatkan susu dan sekresi gastrointestinal (berkaitan dengan atau bersambungan dengan lambung dan usus) mereka mencernanya. Selama beberapa hari pertama, bayi mencerna meconium (kotoran janin, dikeluarkan beberapa hari setelah kelahiran), kotoran berlendir berwarna hijau kehitam-hitaman yang terbentuk dalam jalur usus janin. Ketika usus dan kantung kemihnya penuh, maka otot sfingter (sphincter) akan terbuka secara otomatis. Seorang bayi tidak akan dapat mengontrol otot ini hingga beberapa bulan.
Lapisan lemak yang berkembang selama 2 bulan terakhir umur janin memungkinkan seorang bayi cukup bulan yang sehat untuk menjaga konstanan suhu tubuh mereka terhadap perubahan cuaca setelah lahir. Bayi yang baru lahir juga mempertahankan suhu tubuh mereka dengan meningkatkan aktivitas mereka ketika suhu udara merosot.
Aktivitas
Banyak bayi yang ingin “tidur seperti bayi”. Sebagian besar bayi yang baru lahir terjaga setiap 2-3 jam, siang dan malam. Masa tidur yang panjang merupakan ganti masa terjaga yang pendek, yang sebagian besar dihabiskan untuk makan. Bayi yang baru lahir memiliki 6-8 periode tidur yang bervariasi antara tidur tenang dan aktif. Tidur aktif muncul secara ritmis dalam putaran satu jam dan terjadi pada sekitar 50-80% total waktu tidur si bayi.
Perkembangan fisik mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
1.                  Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulan. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajekan badan secara keseluruhan.
2.                  Perkembangan fisiologis
Perkembangan fisioligis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif,kualitatif, dan fungsional dari sitem-sitem kerja hayati seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernapasan, persyarapan, sekresi kelenjar dan pencernaan.
Kondisi jasmani seseorang dapat mempengaruhi karakteristik kepribadianya. Kretchmer dan william sheldon, melalaui teorinya tentang tipologi kepribadiaan, secara nyata menyatakan bahwa karakteristik psikologis (kepribadian) manusia berkaitan dengan bentuk tubuhnya.
Perkembangan fisik, sekurang-kurangnya mencakup dua aspek utama yaitu aspek anatomis dan fisiologis. Aspek anatomis berkaitan dengan perubahan  kuantitatif pada struktur tulang, indeks tinggi dan berat badan, dan proporsi antar bagian. Laju perkembangan anatomis secara umum sebagai berikut :
a.       Tulang-tulang pada masa bayi berjumlah 270 yang masih lentur berpori dan persambunganya masih longgar. Pada awal remaja menjadi 350 (diferensiasi fungsi) dan pada awal remaja menjadi 200 integritas, persenyawaan, dan pergeseran.
b.      Berat dan tinggi badan pada waktu lahir antara 2-4 kg dan 50-60 cm.
c.       Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan anak sekitar 1:4.
Perkembangan fisiologi berkaitan dengan perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem kerja hayati, seperti kontraksi otot, peredaran darah, pernapasan, saraf, dan kelenjar pencernaan.
“Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada 6 pertumbuhannya bertumbuh dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf, dan organ perasa.”[2]
Beberapa cara yg dapat membantu perkembangan fisik pada bayi usia 0-1 bulan. Diantaranya :
Pertumbuhan badan
jangan terlalu sering menimbang bayi setiap saat untuk melihat apakah dia telah tumbuh dengan baik atau tidak. Cukup periksalah saat ini dan kemudian apakah ia menghabiskan 8 sampai 12 popok basah dalam sehari atau tidak, dan apakah organ pencernaanya mengalami pergerakan setidaknya sehari sekali atau tidak.yg harus dilakukan hanyalah mengawasinya apakah bayi anda sehat dan tumbuh dengan normal atau tidak.
Kesadaran sensorik
Ketika panca indra bayi berkembang, rangsanglah dengan  obyek sensorik untuk meningkatkan  kesadaranya.perlihatkan padanya benda-benda bergerak yang berwarna-warni seperti manusia, binatang, atau mainan berputar yang digantung diatasnya. Berikanlah mainan yg bisa mengeluarkan suara musik atau nyanyikanlah sebuah lagu untuk merangsang kemampuan pendengaranya. Berikanlah padanya macam-macam jenis tekstur,misalnya sebuah selimut yang lembut, mainan yang padat,mainan kenyal yg bisa digigit,dan binatang yang berbulu..
Pemberian makanan
Sediakan tempat yang nyaman untuk merawat bayi,dan berilah bantal guling yang banyak untuk mendukungnya.pergunakan saat-saat tersebut untuk berbicara dengan bayi anda,bernyanyi untuknya,menyayanginya,dan melakukan kontak mata.waktu peberian makan tidak hanya melibatkan pertumbuhan fisik saja,namun juga membimbing dalam hal interaksi sosial.
Refleks
Berilah tekanan lembut pada pipi bayiuntuk membantu nya menghisap dan menelan-ia akan mencari puting susu anda. Untuk meminimalkan reflek terkejut bayi,gunakanlah suara yg lembut, angkat dengan perlahan dan jangan membuat suara atau gerakan yang tiba-tiba.

Motorik dasar
Biarkan bayi anda tengkurapbeberapa waktu untuk mendorong latihan sebelum merangkak. Tengkurapkan tubuh anda sambil berhadapan dengan bayi, dan bicaralah padanya. Anda akan melihat dia berusaha mengangkat kepalanya yang lain untuk mendorong bayi  agar menolehkan kepalanya ke kiri dan kekanan serta melatih kekuatan reflek lehernya.


Motorik lanjutan
Anda bisa membantu bayi anda dalam mengontrol pergerakan motorik lanjutanyadengan cara memijat dengan lembut genggaman jemarinya. Untuk membangkitkan genggamannya,letakkan sebuah mainan yang bergemerincing di tanganya dan lihatlah dia akan melingkarkan jemarinya pada pegangan mainan tersebut. Kemudian dengan perlahan bukalah jemarinya untuk membantu melepaskan genggamanya.
Mendengarkan suara
Anda bisa membantu bayi anda dalam membedakan suara nada dengan membacakan tulisah dari buku bergambar yang memiliki kalimat pendek, berirama dan perulangan frase. Dia memang masih terlalu muda untuk mengerti isi buku tersebut,namun ia tidaklah terlalu muda untuk menikmati suara bahasa dan mengenali polanya. Membacakan sesuatu sedini mungkin akan  berimbas kepada minat bacanya dikemudian hari.
Saat sentuhan
Bentangakan sebuah alas selimut yang lembut dilantai dan letakkan bayi andaa dengan telentang. Baluri tangan anda dengan lotion yang tak berbau dan tak menyebabkan alergi, kemudianlah pijatlah bayi anda,dimulaidari bagian bahu turun kejari tangan, kemudian dilanjutkan mulai dari tubuhnya sampai kekaki. Balikkan tubuh bayi dan ulangi pemijatan tersebut.
Tendangan kaki
Letakkan bayi anda dengan telentang, genggam kaki bagian bawahnya dengan lembut, dan mulailah untuk mengayuh.gerakkan kakinya maju,mudur, keatas dan kebawah, kebelakang dan kedepan, seperti katak. Kreatiflah dalam menggerakkan kaki bayi anda. Dan kemudian lepaskan genggaman anda dan lihatlah apakah bayi anda mencoba mengikuti gerakkan yang anda ajarkan tadi.
Suara bicara
Beberapa bayi sangan renta mengalami infeksi telinga bagian tengah pada masa pertumbuhanya. Jika tidak diraawa dengan bener infeksi tersebut bisa mejadi parahsehinga bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran jika bayi tidak pernah mendengarkan suara bicara pada pertumbuhan awalnya yang disebabkan adanya infeksi, hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan dalam memahami bahasa, jadi pastikan anda telah memeriksabayi anda dengan teratur, khususnya keetika telinganya penuh dengan kotoran atau ketika dia terlihat tidak merespon suara anda.
Pengelihatan warna
Karna bayi lebih suka pada warna-warna terang yang kuat, seperti merah dan hijau, maka berilah bayi anda beragam mainan, gambar, dan mainan bergerak yang memiliki warna dasar seperti hal tersebut diatas. Warna cetakan yang bagus dan warna pastel tidaklah menarik baginya, namun mereka sangat suka pada pola yang tebal, bentuk yang dikenal, dan terutama wajah manusia. Letakkan gambar foto bayi yang banyak dikmarnya agar dia merasa ditemani.
Kewaspadaan
Ketika bayi telah benar-benar bangun, inilah saat yang paling baik untuk mengajaknya bermain. Dia akan lebih tanggap ketika anda memberikan sesuatu yang menarik untuk dilihat dan didengar. Bagi bayi, para orang tua adalah hal yang sangat mengasyikkanuntuk diajak bermain, jadi manfaatkanlah waktu bangun bayi ini untuk bersenang-senang. Baginya, anda adalah mainan yang sangat sempurna!
Beberapa cara yg dapat membantu perkembangan fisik pada bayi usia 1-2 bulan. Diantaranya :
Kemampuan visual
Seiring dengan berkembangnya bayi berikan hal-hal memnarik untuk dilihat. Gerakkan benda tersebut maju dan mundur diwajahnya dengan jarak sekitar 30 cm. Kemudian gerakkan benda tersebut keatas dan kebawah  dan lihatlah pakah dia bisa mengikuti benda tersebut dengan matanya. Untuk membantu bayi ana memnemukan benda tersebut, berilah benda yang mengeluarkan suara, sehingga dia memiliki cara lain untuk melihatnya.
Pertumbuhan fisik
Suatu hal yang normal jika berat badan bayi turun sedikit sebelum akhirnya baratnya akan naik lagi. Untuk menjamin bahwa ia mendapatkan air susu ibu atau formula yang cukup periksalah bayi anda kedokter. Dokter akan menyarankan meningkatkan pemberian makan, khususnya jika bayi ternyata selalu tertidur pada saat waktu makan, dimana hal ini dapat menurunkan berat badanya.
Siap untuk berguling
Untuk melatih bayi anda berguling, pakaikan popok saja  dan letakkan bayi anda dengan posisi tengkurap. Perhatikan gerakan kaki dan punggungnya yang menekuk keatas, dan angkatlah bayi anda dengan menggunakan tangan anda. Kemudian lipatkan satu lengan dibawah bayi anda dan dengan perlahan gulingkan bayi anda. Ketika dia telentang ayunkan salah satu kaki nya kesisi kaki yang satunya lagi untuk membantunya kembali keposisi semula.
Beberapa cara yg dapat membantu perkembangan fisik pada bayi usia 2-3 bulan. Diantaranya :
Mengasuh
Buatlah dunia bayi menjadi semakin menarik saat mengasuhnya dengan cara menempatkan bayi didepan sesuatu yang menarik  untuk dilihat.kemampuan visualnya akan meningkat sehingga dia dapat mengikuti apa yang dilihatnya jika hal tersebut tidak terlalu jauh. Letakkan bayi anda dikursi bayinya untuk melihat anda bekerja, letakkanlah ia di dekat jendela sehingga dia bisa melihat ayam atau anak-anak yang bermain diluar, atau nyalakan TV selama beberapa menit dan perhatikan apakah dia tertarik pad gerakan-gerakan yang terdapat dilayar atau tidak.
Sebelum merangkak
Ketika gerakan berenang bayi anda telah menghilang, maka ia telngah mengembangkan gerakan merangkak nya. Anda dapat membntu bayi anda berlatih dengan cara meletakkanya dalam posisi tengkurap. Duduklah dibelakang kakinya. Gerakkan kakinya maju dan mundur secara bergantian, dan perhatikan tanganya.setelah melakukan beberapa gerakan kaki tersebut gerakan lenganya maju dan mundur secara bergantian.
2.2.3         Perkembanga Kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget menemakan tahap perkembangan ini tahap “sensomotorik”  dalam perkembangan konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa” dan “dimana”.
Argumen yang dikemukakan para ahli mengenai hal intensitas pendayagunaan kapasitas ranah kognitif antara lain bahwa kapasitas sensoris dan jasmani seorang bayi yang baru lahir tidak mungkin dapat diaktifkan tanpa aktivitas pengendaliaan sel-sel otak bayi tersebut. Sebagai bukti, jika seorang bayi lahir dengan cacat atau berkelainan otak, kecil kemungkinan bayi tersebut dapat mengotomatisasikan refleks-refleks metode dan daya sensorinya.
Al-Qura’n banyak menggambarkan tentang pengindraan dan persepsi. Al-Qura’n menggambarkan bahwa ketika manusia lahir dalam keadaan tidak mengetahui, namun Allah memberi alat-alat sensorik untuk mendapatkan pengetahuan.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati, agar kamu bersyukur (QS.AL-Nahl [16]:78)
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖوَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚقَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuhnya) ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati; ( tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.(QS.Al-Sajadah [32]:9)
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Katakanlah : “Dialah yang menciptakan dan menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati.” (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS.Al-Mulk[67]:23)
Menurut piaget perkembangan kognitif tahap sensori (sensory motor stage) bahwa anak usia kurang lebih 2 tahun  mengkonstruksiakan pemahaman mengenai dunia dengan mengordinasikan pengalaman sensoris mereka dengan tindakan fisik, motorik karena itu disebut sensorik motorik. Pada tahapan ini anak hanya mempunyai pola refleks untuk bertindak. Dimana pada anak usia sekitar 2 tahun, telah mempunyai pola motorik yang kompleks dan mulai beroperasi dengan simbol-simbol sederhana.
Pada umur satu bulan, bayi baru bisa berkata/mengeluarkan suara. Kayle (1984, P.66) mengatakan bahwa, ini merupakan periode “shared rhythms and regulations” yaitu dimana para orang tua membangun dialog, memperkenalkan komunikasi dengan karakteristik dunia orang dewasa dalam ritme hubungan biologis mereka.
Di umur 6-9 bulan. Bayi telah mampu mengenal/mengucapkan beberapa vokal dan beberapa konsonan serta membuat echolia atau frekuensi pengulanagan kata, misal “papa papapa “ atau “mamama”.
Orang tua harus banyak berusaha keras untuk menerka atau mengartikan maksud perilaku dan suara bayi, kenyataannya orang tua sering kali susah mengartikan hal tersebut yang mengakibatkan sulitnya proses mengintegrasikan si anak dalam sistem sosial mereka. Pada masa ini, bahasa yang digunakan oleh bayi belum dapat mewakilkan dirinya untuk menyatakan maksud yang sebenarnya.
Ujaran pertama berfungsi untuk memberikan nama, sebutkan nama objek disekitar anak. Ini akan berlangsung 3-4 bulan setelah “first word” dan sebelum peningkatan pendapatan kosakata yang lebih banyak.
2.2.3  Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan.
Adanya gangguan psikososial ini kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak akan cendrung menjadi pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan perhatian orang tua, karena biasanya berhubungan dengan gangguan lainnya seperti hiperaktif dengan terlambat bicara.
Sebelumnya kita telah membahas tentang teori-teori dalam psikologi perkembangan. Salah satunya terdapat teori psikososial erikson, yang menyatakan bahwa kepribadian terbentuk ketika seseorang melewati tahap psikososial seumur hidupnya. Dimana masing-masing tahap memiliki tugas perkembangan tang khas,dan mengharuskan individu menhadapi dan menyelesaikan krisis yang di alami. Sedangkan perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian srta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan oranglain (adaptasi dengan lingkungan)
Perkembangan psikososial masa bayi juga berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian dalam berhungan dengan oranglain. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhannya bayi sangat tergantung pada ibunya atau pengasuhnya. Namun, bukan berarti bayi tersebut aktif, dia juga mengalami prubahan-perubahan dari pengalamannya sejak lahir. Sehingga, semakin bertambah dan berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati, serta berinteraksi dengan orang-oran disekitarnya.
Sebagai bayi yang sedang tumbuh lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan keterkaitan emosional denga orang-orang yang peting dalam hidupnya. Bayi juga berpartisipasi dalam menjalin huungan dengan cara-cara yang halus. Lebih dari itu, bayi juga menyatakan perasaan atau kebutuhannya dengan cara-cara yang membigungkan
Perilaku demikian menunjukakan adanya dua tema utama dalam perkembangan psikosial selama masa bayi, yaitu keprcayaan dan otonomi. Bayi mempelajari apa yang di harapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya. Mereka mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi dan makanan apa yang di senangi serta yang tidak disenangi.
Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak sekaligus. Emosi pun diklasifikasi menjadi dua yaitu, afektifitas positif (antusiasme, kegembiraan, kesabaran, dan ketenangan) dan afektifitas negatif (kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan). Sedangkan, yang dinamakan dengan emosionalitas pada perangai bayi adalah kecenderungan untuk mengalami kesulitan (distressed).
Dalam perkembangan anak, emosi memiliki peranan-peranan tertentu, seperti, media untuk penyesuaian diri dan mempertahankan kelangsungan hidup (adaptation&survival). Emosi pun memiliki fungsi sebagai media pengaturan diri (regulation). Dan juga berfungsi sebagai media komunikasi.
Gejala awal perilaku emosional adalah keterangsangan umum terhadap stimulus yang kuat. Keterangsangan berlebih-lebihan tampak dalam aktivitas yang banyak pada bayi yang baru lahir. Meski begitu, reaksi emosional pada bayi yang masih dalam periode neo natal, kurang spesifik, karena hanya menampakan reaksi terhadap kesenangan dan ketidak senangan. Seiring pertambahan usianya, ekspresi emosional bayi sekitar satu tahun, telah menyerupai ekspresi yang ditampakkan oleh orang dewasa.
Biasanya, emosi pada bayi hanya ditunjukkan dengan menangis dan tersenyum, karena kedua hal itu adalah mekanisme yang terpenting untuk mengembangkan komunikasi bayi tersebut.
Para ahli telah lama mempercayai bahwa kemampuan untuk berkreasi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir seperti menangis, tersenyum, dan frustasi, bahkan beberapa peneliti percaya bahwa beberapa minggu setelah lahir bayi dapat memperlihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar termaksud kebahagiaan, perhatian, keheranan,kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan kemuakan sesuai dengan situasinya untuk mengetahuinya apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi tertentu, Carroll Izord (1982) mengembangkan suatu sistem pengkaderan ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal dengan maximally discrimunative facial movement coding system, berdasarkan sistem klasifikasi Izord,diketahui beberapa ekspresi emosi selama masa bayi, yaitu :
Umur
Umur ekspresi emosi
0 – 1 bulan
3 bulan
3 – 4 bulan
4 bulan
4 – 7 bulan
5 – 9 bulan
18 bulan
Senyuman sosial
Senyuman kesenangan
Kehati-hatian
Kelurahan
Kegembiraan, kemarahan
Ketakutan
Malu

Ekspresi berbagai emosi tersebut mempunyai pesanan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Brethertun et al (1981) menyebutkan 3 fungsi utama ekspresi emosi bayi,yaitu adaptasi dan kelangsungan hidup,regulasi.komunikasi
Fungsi penyesuaian diri dan kelngsungan hidup berbagai ketakutan adalah bersifat adaptif, karena ada kaitan yang jelas antara gejolak perasaan dengan kemungkinan bahaya.fungsi pengaturan,yaitu berkaitan dengan emosi yang mempengaruhi informasi yang di seleksi anak-anak dari dunia presepsi dan prilaku yang diperlihatkan.kemudian yang berkaitan dengan fungsi komunikasi, anak-anak menggunakan emosi untuk menginformasikan pada orang lain tentang perasaan dan kebutuhan-kebutuhannya.
Menurut Wasz-Hockert dan kawan-kawan (1968), bayi memiliki tiga jenis tangisan yaitu tangisan dasar atau basic cry (ketika menunjukan rasa lapar), tangisan marah atau anger cry(variasi basic cry yang menunjukan kegusaran), dan tangisan sakit atau pain cry (tangisan merintih yang butuh upaya menarik nafas cukup lama dan menunjukan rasa sakit).
Menurut Emde, Gaensbauer, dan Harmon (1976), bayi memiliki dua tipe senyuman yaitu senyum refleksi atau reflexive smile (bukan karena rangsang luar) dan senyum sosial atau social smile (respon atas stimulus).
Perkembangan Attachment
Bayi yang baru lahir telah memiliki perasaan sosial untuk berinteraksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Oleh sebab itu, tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat dengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.
Kontak sosial pertama bayi dengan pengasuhnya ini diperkirakan mulai terjadi pada usia 2 bulan, yaitu pada saat bayi mulai tersenyum ketika memandang wajah ibunya dan hal itu untuk memperkukuh hubungan ibu dan anak. Perkembangan awal kontak sosial pada bayi ini merupakan dasar bagi pembentukan hubungan sosial di kemudian hari.
Pada usia 8 bulan, muncul “objek permanen” bersamaam dengan kekhawatiran terhadap orang yang tidak di kenal, yang disebut stranger anciety. Pada masa ini bayi mulai memperlihatkan reaksi ketika didekati olehorang yang tidak dikenalnya. Setelah usia 8 bulan, seorang bayi dapat membentuk gambaran mental tentang orang- orang atau keadaan, yang disebut skema . pada usia 12 bulan umumnya bayi melekat erat pada orang tuanya ketika ketakutan atau mengira akan ditinggalkan. Ketika mereka bersama kembali, mereka akan mengumbar senyuman dan memeluk orang tuanya, perasaan cinta antara bayi dan ibu ini disebut dengan attachment.
Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J. Bowlby tahun 1958 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu katerikatan. Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi :
Tahap indiscriminate sosibility (0-2 bulan),
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
Tahap attachment is the makin (2-7 bulan),
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
Tahap specific, clear-cut attachment (7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah dengannya.
Tahap goal-coordination partenerships (24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lama.
Kegagalan membentuk keterikatan dengan sesorang atau beberapa orang pada tahun pertama kehidupannya, akan berakibat ketidakmampuan mempererat hubungan sosial yang akrab pada masa dewasa. Penelitian Baltes dan rekan-rekannya juga menunjukkan bahwa ibu-ibu yang diperkenankan berinteraksi segera setelah dia melahirkan anaknya, ternyata di kemudian hari jarang ditemui persoalan- persoalan, seperti ibu yang melalaikan anak, menyiksa atau pergi meninggalkan anak.
Sejumlah peneliti berkesimpulan bahwa semua bayi terikat pada ibunya dalam tahun pertama. Akan tetapi kualitas ikatan tersebut berbeda-beda, sesuai dengan tingkat respon ibu terhadap kebutuhan mereka. Ainswoth (1979) membedakan keterikatan bayi atas dua bentuk, yaitu keterikatan yang aman (secure attachment) dan keterikatan yang tidak aman (insecure attachment).
Perkembangan Rasa Percaya
Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman ( secure attachment).
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini , anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tua nya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.
Ketika bayi baru lahir, maka dapat tahapan sampai bayi berusia dua bulan sebagai berikut:


Bayi 0-1 bulan
Kelekatan hanya bisa tercipta jikalau orang tua mengenal bayi dan mengurus sendiri bayi sejak awalnya. Jika orang tua sedang menantikan kelahiran bayi pertama, lebih baik untuk memilih lahir normal (jika memungkinkan). Sekalipun kedengarannya lebih mengerikan dibandingkan dengan operasi, kelahiran normal memberikan memory tersendiri antara anda-suami-anak. Memory itu dapat mempererat hubungan orang tua. Dalam tahap ini, orang tua utamanya ibu lebih baik memilih tidur sekamar dengan bayi. Keberadaan ayah di tengah malam juga sangat menolong. (bread feeding father)
Bayi 1-2 bulan
Sekitar usia 6 minggu, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Pada level ini, bayi mulai memasuki level interaksi sosialnya. Ia mulai menatap wajah ibu dan mulai membesarkan matanya. Pada saat inilah untuk pertama kalinya ibu merasa si bayi memandangi wajahnya dan mulai berinteraksi lebih hangat lagi dengan si bayi.
Bagi orang tua hendaknya memberikan mainan yang berbunyi di dekat mata bayi dan gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya, jauh - dekat, dan sebaliknya. Hal ini dapat melatih penglihatan bayi. Pada waktu usia 2 bulan, orang tua akan menemukan bayi tersenyum manis didepannya. Bukan lagi senyum refleks pada saat tidur, tapi senyum yang memancing respond anda untuk membuatnya tersenyum lebih lebar. Pada saat inilah orang tua mengetahui bahwa tiba saatnya perannya dibutuhkan untuk mulai pendidikan sosial bagi bayi. Sekalipun pada usia ini senyumannya belum terarah kepada orang tertentu (karena keterbatasan penglihatan), stimulasi orang tua sangatlah dibutuhkan. Pada saat bayi tersenyum, orang tua hendaknya memberikan respon dengan mengajak berbicara, tersenyum kembali, atau menggelitik dagunya. Bayi akan tersenyum kembali, kadang lebih lebar atau bahkan tertawa dan mengeluarkan suara. Respon bayi ini akan mendorong orang tua untuk memberikan stimulasi kembali. Maka terjadilah interaksi atau komunikasi yang sederhana antara bayi dengan orang tua. Diketemukan bahwa interaksi seperti ini mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak. Anak-anak yang mencapai nilai tinggi dalam test intelegensi telah mendapatkan stimulasi yang baik dari orang tua ketika mereka masih bayi: orang tua mengajak berbicara, tersenyum, bermain, mendengarkan, meniru, dan memberikan respon yang konstan kepada senyuman bayi.
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget menemakan tahap perkembangan ini tahap “sensomotorik”  dalam perkembangan konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa” dan “dimana”.Pada usia 2 bulan bayi akan menggapaikan tangannya di hadapan mukanya. Pada saat seperti itu orang tua dapat membiarkannya sendiri di baby box dan pergi mengerjakan hal-hal lain.


BAB III
PENUTUP
3.1       kesimpulan
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Pada masa bayi banyak pola prilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi baru lahir
Ada banyak perkembangan diantaranya perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada 6 pertumbuhannya bertumbuh dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf, dan organ perasa
Dalam perkembangan sosio-emosi pada masa bayi, memiliki hubungan dengan perihal keterikatan (attachment), otonomi bayi, perkembangan psikososial, temperamen, perkembangan rasa percaya, peran ayah sebagai pengasuh anak, tempat pengasuhan anak (day care), dan emosi
Perkembangan sosio-emosi pada bayi menjadi hal penting yang banyak dikaji. Karena beragam hal yang dialami pada masa bayi akan membentuk pola perilaku tertentu dengan efek psikologis tertentu. Perkembangan yang terjadi pada masa bayi mempengaruhi pola perkembangan di tahap berikutnya. Untuk itu hendaklah orang tua yang memiliki bayi, memperhatikan setiap kejadian yang tengah terjadi pada masa tumbuh kembang bayi supaya bayi dapat berkembang menjadi orang yang diharapkan oleh orang tua kelak
3.2     Saran
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat:
1.      Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi
2.      Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong diri sendiri
3.      Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangannya kemampuan berbicara
4.      Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan salah
5.      Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai
6.      Memberikan kebiasaan bermain yang konsruktif
oleh karna itu berperanlah sebaik mungkin untuk membimbing buah hati anda banyak belajar sedari dini untuk mempersiapkan bekal untuk sang buah hati. Dan pastikan anda mendapat panduan dari buku-buku dan orang-orang yang terpercaya serta pastikan pula apapun yang anda berikan untuk sang buah hati baik itu mainan, atau benda apapun terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qura’an Al-Karim

Atkinson, Rita L.dkk.1983. Pengantar Psikologi I, edisi kedelapan.Penerbit Erlangga:Jakarta.
B.Purwakania Hasan, Aliah.2006.psikologi perkembangan islam.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta.

Desmita.2009. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya:Bandung.
E.Papalia,diane.dkk.2010.Human Development(Psikologi Perkembangan).kencana prenada media group:Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B.1978. Perkembangan Anak I, edisi keenam.Penerbit Erlangga:Jakarta
Jahja, Yudrik.2011.Psikologi perkembangan.Kencana prenada media group:Jakarta.

Kartono, Kartini.1995.Psikologi anak (Psikologi perkembangan).Mandar maju:Bandung.
McDouglas, Sheryl.2007.How to speed your baby learning.Prestasi pustakaraya:Jakarta.
Santrock, John W.1983.Life—Span Development : Perkembangan Masa Hidup I, edisi kelima.Penerbit Erlangga:Jakarta.


[1] Kartini Kartono, Psikologi anak (Psikologi perkembangan)(Bandung:Mandar maju,1995) hal.20
[2] Jahja , Yudrik.2011.psikologi perkembangan.Kencana prenada media group:Jakarta, halm. 196